TERMOREGULASI
1)
Pengertian
Termoregulasi
Termoregulasi
adalah keseimbangan antara
kehilangan panas dan produksi tubuh.
2)
Tujuan termoregulasi
Termoregulasi adalah adalah mengendalikan
lingkungan untuk mempertahankan lingkungan suhu netral dan meminimalkan
pengeluaran energi.
3)
Mekanisme Kehilangan Panas pada Bayi Baru Lahir
Pengaturan
suhu pada neonatus masih belum baik selama beberapa saat. Karena hipotalamus
bayi masih belum matur, dan bayi masih rentan terhadap hipotermia, terutama
jika terpajan dingin atau aliran udara dingin, saat basah, sulit bergerak
bebas, atau saat kekurangan nutrisi. Bayi memasuki suasana yang jauh lebih
dingi dari pada saat kelahiran, dengan suhu kamr bersalin 21 C yang sangat
berbeda dengan suhu dalam kandungan, yaitu 37, 7 C. Pada saat lahir, faktor
yang berperan dalam kehilangan panas pada bayi baru lahir meliputi area
permukaan tubuh bayi baru lahir, berbagai tingkat insulasi lemak subkutan, dan
derajat fleksi otot.
Ini
menyebabkan pendinginan cepat pada bayi saat amnion menguap dari kulit. Setiap
milimeter penguapan tersebut memindahkan 500 kalori panas (Rutter 1992).
4)
Produksi panas
Pada saat lahir, suhu tubuh turun seketika
diikuti dengan stres dingin. Produksi panas terjadi akibat pelepasan norepinefrin
yang menyebabkan metabolisme simpanan lemak coklat dan konsumsi oksigen dan
glukosa. Karena neonatus tidak menggigil, mereka harus mengandalkan termogenesis
tanpa menggigil atau kimiawi untuk memproduksi panas.
Karena
neonatus tidak menggigil, mereka harus mengandalkan termogenesis tanpa
menggigil
atau kimiawi utk memproduksi panas.
5)
Bayi kehilangan panas melalui empat
cara, yaitu:
a.
Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas
melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi
yang diletakkan di atas meja, tempat tidur atau timbanganyang dingin akan cepat
mengalami kehilangan panas tubuh akbat proses konduksi
b. Konveksi
Konveksi
adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar dengan udara
sekitar yang lebih dingin. Bayi yang ilahirkan atau ditempatkan dalam ruangan
yang dingin akan cepat mengalami panas. Kehilangan panas juga dapat terjadi
jika ada tiupan kipas angin, aliran udara atau penyejuk ruangan. Suhu udara di
kamar bersalin tidak boleh kurang dari 20 C dan sebaiknya tidak berangin. Tidak
boleh ada pintu dan jendela yang terbuka. Kipas angin dan AC yang kuat harus
cukup jauh dari area resusitasi. Troli resusitasi harus mempunyai sisi untuk
meminimalkan konveksi udara sekitar bayi.
c. Evaporasi
Evaporasi
adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi. Kehilangan panas
terjadi karena meguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir
karena tubuh bayi tidak segera dikeringkan. Hal yang sama dapat terjadi setelah
bayi dimandikan. Bayi baru lahir yang dalam keadaan baswah kehilangan panas
dengan cepat melalui cara ini. Karena itu bayi harus dikeringkan seluruhnya,
termasuk kepala dan rambut, sesegera mungkin setelah dilahirkan. Lebih baik
lagi menggunakan handuk hangat untuk mencegah kehilangan panas secara konduksi.
d. Radiasi
Radiasi adalah
kehilangan panas yang terjadi saat bayi yang ditempatkan dekat benda yang
mempunyai tempratur tubuh lebihrendah ari tempratur tubuh bayi. Bayi akan
mengalami kehilangan panas melalui cara ini meskipun benda yang lebih dingin
tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tubuh bayi.
Gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar