Jumat, 19 Desember 2014



     TERMOREGULASI


1)      Pengertian Termoregulasi
Termoregulasi adalah keseimbangan antara kehilangan panas dan produksi tubuh.

2)      Tujuan termoregulasi
Termoregulasi adalah adalah mengendalikan lingkungan untuk mempertahankan lingkungan suhu netral dan meminimalkan pengeluaran energi.

3)      Mekanisme Kehilangan Panas pada Bayi Baru Lahir
Pengaturan suhu pada neonatus masih belum baik selama beberapa saat. Karena hipotalamus bayi masih belum matur, dan bayi masih rentan terhadap hipotermia, terutama jika terpajan dingin atau aliran udara dingin, saat basah, sulit bergerak bebas, atau saat kekurangan nutrisi. Bayi memasuki suasana yang jauh lebih dingi dari pada saat kelahiran, dengan suhu kamr bersalin 21 C yang sangat berbeda dengan suhu dalam kandungan, yaitu 37, 7 C. Pada saat lahir, faktor yang berperan dalam kehilangan panas pada bayi baru lahir meliputi area permukaan tubuh bayi baru lahir, berbagai tingkat insulasi lemak subkutan, dan derajat fleksi otot.
Ini menyebabkan pendinginan cepat pada bayi saat amnion menguap dari kulit. Setiap milimeter penguapan tersebut memindahkan 500 kalori panas (Rutter 1992).
4)      Produksi panas

Pada saat lahir, suhu tubuh turun seketika diikuti dengan stres dingin. Produksi panas terjadi akibat pelepasan norepinefrin yang menyebabkan metabolisme simpanan lemak coklat dan konsumsi oksigen dan glukosa. Karena neonatus tidak menggigil, mereka harus mengandalkan termogenesis tanpa menggigil atau kimiawi untuk memproduksi panas.
Karena neonatus tidak menggigil, mereka harus mengandalkan termogenesis tanpa
menggigil atau kimiawi utk memproduksi panas.


5)      Bayi kehilangan panas melalui empat cara, yaitu:



a.      Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi yang diletakkan di atas meja, tempat tidur atau timbanganyang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas tubuh akbat proses konduksi
b.  Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang ilahirkan atau ditempatkan dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami panas. Kehilangan panas juga dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran udara atau penyejuk ruangan. Suhu udara di kamar bersalin tidak boleh kurang dari 20 C dan sebaiknya tidak berangin. Tidak boleh ada pintu dan jendela yang terbuka. Kipas angin dan AC yang kuat harus cukup jauh dari area resusitasi. Troli resusitasi harus mempunyai sisi untuk meminimalkan konveksi udara sekitar bayi.
c.  Evaporasi
Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi. Kehilangan panas terjadi karena meguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh bayi tidak segera dikeringkan. Hal yang sama dapat terjadi setelah bayi dimandikan. Bayi baru lahir yang dalam keadaan baswah kehilangan panas dengan cepat melalui cara ini. Karena itu bayi harus dikeringkan seluruhnya, termasuk kepala dan rambut, sesegera mungkin setelah dilahirkan. Lebih baik lagi menggunakan handuk hangat untuk mencegah kehilangan panas secara konduksi.
d.  Radiasi
Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi yang ditempatkan dekat benda yang mempunyai tempratur tubuh lebihrendah ari tempratur tubuh bayi. Bayi akan mengalami kehilangan panas melalui cara ini meskipun benda yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tubuh bayi.
Gambar :









Tidak ada komentar:

Posting Komentar