NUTRISI
1. Definisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan,
serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL
(2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan
kebutuhan nutrisi.
Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah
suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
2.2 Jenis – Jenis Nutrien
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Nutrient
terdiri dari beberapa , diantarannya :
1.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang
terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
a)
Karbohidrat
sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari
glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda),
contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).
b)
Karbohidrat
kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
c)
Serat adalah
jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh
tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan
volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi
dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan
materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari
kebutuhan energi total.
2.
Protein
Protein sangat penting untuk
pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein
berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati.
Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis,
kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting
pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri
dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik.
Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi
protein :
o Protein
menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.
o Protein
menghasilkan jaringan baru.
o Protein
diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam
tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
o Protein
sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein
10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari
kebutuhan energi total.
3.
Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang
dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam
lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari
kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
o Sebagai
sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9
kal/gr.
o Ikut serta
membangun jaringan tubuh.
o Perlindungan.
o Penyekatan/isolasi,
lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
o Perasaan
kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa
lapar kembali segera setelah makan.
o Vitamin
larut dalam lemak.
Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA)
adalah dua asam lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang
berlangsung sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA
dan DHA berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat bayi. Karena
sebagian besar makanan sapihan mengandung sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan
yang diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi sumber penting dua asam lemak ini.
4.
Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang
tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses
metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar
yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa
vitamin dan penting:
a.
Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan
daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang
kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan.
Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju,
dan hati.
b.
Vitamin
B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi
energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin
(salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin
B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan
sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan
pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan
jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung
vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan
tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging,
ikan, telur, dan susu.
c.
Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C
dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk
beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup
vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan
tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
d.
Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh
membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar
matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang.
Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi
(disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan
yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan
yogurt kaya kalsium tetapi tidak
mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada
suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa
menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan
tulang cacat.
5. Mineral dan
Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal
sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh.
Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.
Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga
harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
o Konstituen
tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
o Pembentukan
garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl
(ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
o Bahan dasar
enzim dan protein.
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari
mineral.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air.
Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun
dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
2.3 Fisiologi Nutrisi dan
Metabolisme
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi
untuk fungsi organ dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk
fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme
mengacu pada semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi
anabolic (membangun) atau katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk
bekerja, manusia membutuhkan energy untuk terus menerus berhubungan dengan
lingkungannya.
1. Pemasukan
energy
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan
selama oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia.
Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1
kalori besar ( K ) atau kkal adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000
kalori.
3 Bentuk pemberian kalori yaitu :
a. Karbohidrat: karbohidrat
merupakan sumber energy yang penting. Setiap gram karbohidrat menghasilkan
kurang lebih 4 kalori. Asupan karbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar
50%-60% dari kebutuhan kalori. (Setiati, 2000).
b. Lemak: komponen lemak dapat
diberikan dalam bentuk nutrisi enteral maupun parenteral sebagai emulsi lemak.
Pemberian lemak dapat mencapai 20% -40% dari total kebutuhan. Satu gram lemak
menghasilkan 9 kalori.
c. Protein (Asam Amino): kebutuhan
protein adalah 0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan
kalori.
2. Pengeluaran
energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh
tubuh untuk men- support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan
energi tubuh berbentuk senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang
ditentukan oleh BMR dan aktivitas fisik.
3. Basal
metabolisme rate (MBR)
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan
tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan
jantung, perbafasan, peristaltic usus,
kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses.
Mulai dari pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.
a. Pencernaan
Pencernaan dimulai dari mulut,
tempat makanan di pecah secara mekanik dengan mengunyah. Protein dan lemak
dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak berubah secara kimia karena enzim
dalam mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan yang telah ditelan
memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan kontraksi otot seperti
gelombang (peristaltik). Massa makanan yang berada pada kardiak spinkter,
berlokasi pada pembukaan atas lambung, menyebabkan spinkter relaksasi dan
memungkunkan makanan masuk lambung. Di dalam lambung, pepsinogen di sekresikan
dan diaktifkan oleh asam hidrokolik menjadi pepsin, enzim pemecah protein.
Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil lipase dan amilase untuk mencerna
lemak dan zat tepung secara berturut-turut. Lambung juga bertindak sebagai
penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-kira 3 jam, dengan rentang
dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter pilorik sebagai asam,
massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum dan bercampur cepat
dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik terjadi terus
menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus.
b. Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien.
Sepanjang daerah ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk
meningkatkan area permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan
osmosis, transport aktif, dan pinositosis.
c. Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam
intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan melalui system sirkulasi ke
jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke
jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar metabolisme adalah
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia
yang lebih kompleks dengan sintesis nutrient. Katabolisme merupakan pemecahan
substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana.
d. Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua,
nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam jaringan tubuh. Bentuk pokok
tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai jaringan
adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan otot dan
protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan energi tubuh
melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan, maka energi yang
disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan harus disimpan terutama
lemak.
2.4
Cara Pemberian Nutrisi
1)
Nutrisi
Enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang
diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui
rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric
tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan
bantuan pompa mesin (At Tock, 2007). Menurut Wiryana (2007), Nutrisi enteral
adalah faktor resiko independent pnemoni nosokomial yang berhubungan dengan
ventilasi mekanik. Cara pemberian sedini mungkin dan benar nutrisi enteral akan
menurunkan kejadian pneumonia, sebab bila nutrisi enteral yang diberikan secara
dini akan membantu memelihara epitel pencernaan, mencegah translokasi kuman,
mencegah peningkatan distensi gaster, kolonisasi kuman, dan regurgitasi. Posisi
pasien setengah duduk dapat mengurangi resiko regurgitasi aspirasi. Diare
sering terjadi pada pasien di Intensif Care Unit yang mendapat nutrisi enteral,
penyebabnya multifaktorial, termasuk therapy antibiotic, infeksi clostridium
difficile, impaksi feses, dan efek tidak spesifik akibat penyakit kritis.
Komplikasi metabolik yang paling sering berupa abnormalitas elektrolit dan
hiperglikemi (Wiryana, 2007).
2)
Nutrisi
Parenteral
Nutrisi parenteral adalah suatu
bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa
melalui saluran pencernaaan (Wiryana, 2007). Nutrisi parenteral diberikan
apabila usus tidak dipakai karena suatu hal, misalnya: malformasi kongenital
intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress respirasi berat. Nutrisi
parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat
mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan ( Setiati,
2000).
Tunjangan
nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi
dengan baik. Terdapat kecenderungan untuk memberikan nutrisi enteral walaupun
parsial dan tidak adekuat dengan suplemen nutrisi parenteral. Pemberian nutrisi
parenteral pada setiap pasien dilakukan dengan tujuan untuk dapat beralih ke
nutrisi enteral secepat mungkin. Pada pasien IRIN, kebutuhan dalam sehari
diberikan lewat infuse secara kontinyu dalam 24 jam. Monitoring terhadap factor
biokimia dan klinis harus dilakukan secara ketat. Hal yang paling ditakutkan
pada pemberian nutrisi parenteral total (TPN) melalui vena sentral adalah
infeksi (Ery Leksana, 2000).
Berdasarkan cara pemberian nutrisi
parenteral dibagi atas :
1.
Nutrisi
parenteral sentral ( untuk nutrisi parenteral total ) : Merupakan pemberian
nutrisi melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi sepenuhannya melalui cairan
infuse karena keadaan saluran pencernaan klien tidak dapat digunakan. Cairan
yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti
Triofusin E 1000, cairan ini yang mengandung asam amino seperti Pan Amin G, dan
cairan yang mengandung lemak seperti intralipid
2.
Nutrisi parenteral perifer ( untuk nutrisi
Parenteral Parsial ) : Merupakan pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui
intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi
melalui enteral. Cairannya yang biasa digunakan dalam bentuk dekstrosa atau
cairan asam amino
Indikasi Nutrisi Parenteral :
a. Gangguan
absorbs makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia intestinal,
colitis infeksiosa, obstruksi usus halus.
b. Kondisi
dimana usus harus diistirahatkan seperti pada pancreatitis berat, status pre
operatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal, diare berulang.
c.
Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan.
d. Makan,
muntah terus menerus, gangguan hemodinamik, hiperemisis gravidarum (Wiryana,
2007).
1.5.
Empat sehat Lima sempurna
Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan
oleh Prof.Poerwo Soedarmo yang dikenal sebagai bapak gizi Indonesia pada tahun 1950.
Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four" dari Amerika.
"Basic Four" ini diciptakan
tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak
lemak, tinggi gula, dan kurang serat.
Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah
sebagai berikut:
1.Makanan Pokok
Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal ini yang termasuk makanan
sumber energi adalah makanan yang kaya akan karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian.
2.Lauk Pauk
Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok.
Lauk pauk berfungsi sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk
banyak yang mengandung protein misalnya
seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe.
3.Sayur-Sayuran
Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang
berwarna hijau karena sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat
berguna bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya.
4.Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran
dan kesehatan tubuh. Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat
yang baik untuk kesehatan pencernaan.
5.Susu
Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan
makanan pelengkap, dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik
jika dapat melengkapi dengan susu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar