BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Asuhan
Antenatal adalah asuhan yang diberikan pada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi
hingga awal pesalinan bidan akan menggunakan pendekatan yang berpusat pada ibu
dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganya dengan berbagai informasi
untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhan yang dia terima.
Pola
asuhan antenatal tidak mengalami perubahan selama lebih dari 50 tahun terakhir
(MoH 1929). Pola asuhan ini mengikuti pola tradisional, yaitu memeriksaan dini
sebulan sekali hingga usia 28 minggu, kemudian 2 minggu sekali hingga usia 28
minggu, dan seminggu sekali hingga bayi lahir. Hasil penelitian terhadap ibu
hamil resiko rendah secara acak yang dilakukan oleh Sikorski et al (1996),
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan secara klinis antar 2 kelompok. Tetapi
pada kelompok ibu-ibu yang mendapatkan pengurangan jumlah jadwal kunjungan
pemeriksaan merasakan ketidakpuasan 2 kali lipat dibandingkan kelompok ibu-ibu
yang mendapatkan jadwal kunjungan pemeriksaan penuh.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teori HPHT?
2. Bagaimana teori HPL?
3. Bagaimana teori Lila?
4. Bagaimana teori tinggi badan?
5. Bagaimana teori pengukuran
Tinggi Fundus Uteri?
6. Bagaimana teori tekanan darah?
7. Bagaimana teori letak janin?
C. TUJUAN
Mahasiswa mengetahui teori-teori
pemeriksaan Antenatal Care dan pengisian buku KIA
IDENTITAS
PASIEN
Nama
Ibu : Ny.E Nama Suami : Tn.T
Umur
: 21 tahun Umur :
24 tahun
Pendidikan
: SMA Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Karyawan Pabrik Pekerjaan : Karyawan Pabrik
Suku
bangsa : indonesia Suku bangsa : indonesia
Agama
: Islam Agama
: Islam
Alamat
:
jrukung RT 01/RW 04,
kandangan, Bawen
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Yang diisi oleh Bidan : Tanggal 16 Mei 2014
2. Hari Perkiraan Lahir (HPL)
Yang disi oleh Bidan : Tanggal 23 Maret 2015
Perhitungan usia kehamilan dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain: dari HPHT (menggunakan rumus Neagle),
berdasarkan palpasi abdomen, gerakan pertama janin, perkiraan tinggi fundus
uteri, USG dll. Namun, cara yang paling banyak dan mudah dilakukan untuk menghitung HPL adalah dengan
menggunakan rumus Naegele, yang dihitung berdasarkan pada Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) yang dialami seorang ibu.
1.
Rumus
Naegele
a)
Untuk
menentukan hari perkiraan lahir.
b)
Rumus
ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari.
c)
Sebelumnya
harus mengetahui hari pertama haid terakhir [HPHT] terlebih dahulu rumusnya adalah sebagai berikut :
1)
Bila
HPHT berada pada bulan 1,2,3 gunakan rumus
Hari
pertama haid +7
Bulan
saat haid +9
Tidak
perlu di + 1 untuk tahun
2)
Bila
HPHT berada pada bulan 4,5,6,7,8,9,10,11,12 gunakan rumus
Hari
pertama haid +7
Bulan
saat haid -3
Untuk
tahun di +1
Kasus : Ny. E HPHT : 16 mei 2014
Perhitungan HPL :
Keterangan : analisis HPL
bidan pada Ny. E yaitu 23-3-2015 tidak
sesuai dengan landasan teori (rumus naegele). Sedangkan HPL yang sesuai menurut
Rumus naegele yaitu 23-2-2015
3.
Lingkar Lengan Atas (LILA)
LILA (lingkar lengan
atas) pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur adalah suatu cara untuk
mendeteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam untuk
mengetahui adanya kelompok beresiko kekurangan energy kronis (KEK) wanita usia
subur (WUS). Penilaian dan pemantapan keadaan kehamilan ibu dilaksanakan
melalui KMS (Kartu Menuju Sehat) ibu hamil yang dirasakan pada beberapa faktor,
antara lain BB, TB dan usia kehamilan.
Namun pengukuran LILA
tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Tujuan Pengukuran LILA
1. Tujuan Umum:
Menurunkan WUS resiko KEK dalam
rangka mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak.
2. Tujuan
Khusus:
a. Mengetahui resiko KEK WUS, baik ibu hamil
maupun calon ibu untuk menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR).
b. Meningkatkan perhatian dan
kesadaran masyarakat agar lebih berperan dalam pencegahan dan penanggulangan
KEK.
c.
Mengembangkan gagasan-gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.
d. Meningkatkan peran petugas lintas
sektor dalam upaya perbaikan gizi WUS yang menderita KEK.
e. Mengarahkan pelayanan kesehatan
pada kelompok sasaran WUS yang menderita KEK.
Batas ambang LILA WUS
resiko KEK
Batas ambang LILA WUS
resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm yakni dibagian merah pita LILA. Bila
pengukuran LILA hasilnya kuang dari 23,5 cm diperkirakan menghasilkan BBLR.
Pengukuran LILA dilakukan kapan saja, cukup satu kali setahun..
Tindakan
yang dilakukan pada WUS dengan tanda KEK
·
Tambah
makanan
·
Istirahat
lebih banyak
·
Minum
tablet besi / tablet tambah darah
·
Periksa
kehamilan secara teratur
Kasus : Pada Ny. E LILA
: 21 cm
Pada kasus tersebut ibu
memiliki LILA 21 cm sehingga ibu tersebut memiliki resiko KEK dan diperkirakan
akan menghasilkan BBLR.
4. Tinggi Badan
Tinggi badan
diperiksa pada ibu hamil satu kali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan,
dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan
adanya resiko apabila hasil pengukuran tinggi badan ibu hamil < 145 cm.
Analisa
:
Pada kasus Ny.E dengan tinggi 148,5 cm ibu
dapatmelakukan persalinan pervaginam / spontan.
5.
Penggunaan
Kontrasepsi Sebelum Kehamilan ini : Tidak ada, karena ibu sedang menjalani
kehamilan pertamanya
6.
Riwayat
penyakit yang diderita ibu :
Tidak Ada
Manfaat mengetahui riwayat
penyakit ibu :
7.
Riwayat
Alergi : Tidak Ada
Manfaat mengetahui riwayat alergi
pada ibu :
Tgl
|
Keluhan
|
Tensi
|
BB
|
UK
|
TFU
|
letak
Janin
|
DJJ
|
Kaki
bengkak
|
Hasil
Lab
|
Tindakan
|
Nasihat
|
kembali
|
5/7/14
|
Mual
Muntah
|
120/
60
|
45
|
7 mgg
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Pp test
(-)
|
Antasida
B6
|
Makan
sedikit tp sering
|
1 bulan
atau jika ada keluhan
|
16/8/14
|
Mual
Muntah
Pusing
|
110/
70
|
41
|
14 mgg
|
-
|
Balt
|
-
|
-
|
-
|
Vocea PCT
|
Cukup
asupan nutrisi, kontrol teratur
|
1 bulan
atau jika ada keluhan
|
12/10/14
|
Mual
Pegel
|
90/60
|
42
|
22 mgg
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
FE
B6
|
Cukup
istirahat, control 1 bulan sekali
|
1 bulan
atau jika ada keluhan
|
15/11/14
|
Pegel-pegel
|
110/70
|
47
|
26 mgg
|
4 jari
diatas pusat
|
Balt
|
+
|
-
|
TT 1X
|
KALK
VETORAL F
|
kelas
ibu,Senam hamil, perawatan payudara
|
1 bulan
atau jika ada keluhan
|
Penghitungan usia kehamilan sesuai
teori:
Pada KMS tertulis pada kunjungan pertama
usia kehamilan 7 minggu, sementara
menurut teori terhitung 7 minggu 1 hari, dengan penghitungan:
16 15 2.1
juni 30 4.2
5
juli 5 0.5
6 mgg 8 hari = 7 minggu 1 hari Pada
KMS tertulis pada kunjungan kedua usia kehamilan 14 minggu, sementara menurut
teori terhitung 13 minggu 1 hari, dengan penghitungan:
16 15 2.1
Juni30
4.2
Juli 314.3
agust16 2.2
12 mgg 8 hari= 13minggu 1 hari
Pada KMS tertulis pada kunjungan ketiga
usia kehamilan 22 minggu, sementara menurut teori terhitung 21 minggu 2 hari,
dengan penghitungan:
16 15 2.1
Juni 30 4.2
juli 31 4.3
agust 31 4.3
sept 30 4.2
12 Okt 12 1.5
19 mgg 16 hari = 21 minggu 2 hari
Pada KMS tertulis pada kunjungan keempat
usia kehamilan 26 minggu, sementara menurut teori terhitung 26 minggu 1 hari,
dengan penghitungan:
16 15 2.1
Juni 30 4.2
juli 31 4.3
agust 31 4.3
sept 30 4.2
okt 31 4.3
nov
15 2.1
24 mgg 15 hari = 26
minggu 1 hari
TFU
Pengukuran
tinggi fundus uteri menggunakan pita
sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai
fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan).
Dibawah ini tabel tinggi fundus
uteri sesuai dengan usia kehamilan dalam hitungan minggu
Umur
kehamilan
|
Tinggi Fundus
Uteri
|
CM
|
12
mgg
|
1/3 diatas syimpisis atau 3 jari
diatas syimpisis
|
12 cm
|
16
mgg
|
Pertengahan antara syimpisis-
pusat
|
16 cm
|
20
mgg
|
2/3 diatas syimpisis atau 3 jari
diatas pusat
|
20 cm
|
24
mgg
|
Setinggi pusat
|
23 cm
|
28
mgg
|
3 jari diatas pusat
|
26 cm
|
32
mgg
|
Pertengahan antara procesus
xipoideus-pusat
|
30 cm
|
36
mgg
|
Setinggi procesus xipoideus
|
33 cm
|
40
mgg
|
2 jari ( 4cm ) dibawah PX
|
Menurut tabel di atas, pada umur kehamilan 7 minggu 1
hari TFU - , 13 minggu 1 hari TFU = 13 cm, dan 21 minggu 2 hari TFU = 21 cm. Sementara
dalam KIA tidak diisi. Dan pada umur kehamilan 26 minggu 1 hari TFU = 4 jari di
atas pusat. Sementara dalam KIA Sehingga
terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan.
TEKANAN DARAH
Tekanan darah diukur dan
diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung, Pemeriksaan tekanan darah
sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi, atau rendah. Deteksi
tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai gejala hipertensi dan
pre-eklamsia. Dan Apabila turun
diwaspadai kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar sistole/ diastole :
110/80 mmHg – 120/80 mmHg
Dalam buku
KIA tertulis ada kunjungan pertama tekanan darah ibu 120/60 mmHg yang masih dalam hitungan normal. Pada
kunjungan kedua tekanan darah ibu mencapai 110/70 mmHg yang masih terhitung
normal. Pada kunjungan ketiga tekanan darah ibu mengalami penurunan mencapai
90/60 mmHg. Pada pemeriksaan keempat tekanan darah ibu mencapai 110/70 mmHg
yang masih terhitung normal.
Berat Badan (BB)
Berat badan adalah masa tubuh
seseorang. Pada tiap pemeriksaan wanita hamil baik yang untuk pertama kali
maupun ulangan, berat badan pasien perlu ditimbang. Kenaikan berat badan yang
terlalu mendadak dapat merupakan tanda adanya komplikasi kehamilan yaitu
preeklamsi pada kehamilan.
Pada kehamilan trimester pertama
berat badan wanita hamil biasanya belum naik bahkan kadang-kadang menurun,
karena berkurangnya nafsu makan. Dalam kehamilan trimester terakhir, terutama
karena pertumbuhan dari janin dan uri, berat badan dan terus meningkat, sehingga
pada akhir kehamilan berat badan wanita hamil bertambah dengan kurang lebih
11kg, dibandingkan dengan sebelum kehamilan.
Dalam kehamilan trimester
terakhir bertambahnya berat badan kurang lebih ½kg seminggu. Bila bertambahnya
berat badan tiap minggu lebih dari ½kg, harus diperhatikan kemungkinan adanya
komplikasi kehamilan yaitu preeklamsi
Tujuan
Umum Pengukuran
BB adalah untuk memastikan kesan
terhadap pasien atau klien terutama mengenai derajat kesehatan. Pada pasien
gemuk atau kurus memberi gambaran kemungkinan mengidap penyakit..
Melihat dari data KMS pada
kunjungan pertama ibu mengalami kenaikan 2 kg dari 43 menjadi 45 kg, pada
kunjungan kedua ibu mengalami penurunan 4 kg dari 45 menjadi 41 kg itu
dipengaruhi karena ibu mengalami mual, muntah, dan pusing. kemudian pada
kunjungan ketiga ibu mengalami kenaikan 1 kg dari 41 kg menjadi 42 kg. Dan pada
kunjungan keempat ibu mengalami kenaikan dari 42 menjadi 47 kg.
LETAK JANIN
Letak adalah bagaimana sumbu
janin berada terhadap sumbu ibu misalnya Letak Lintang dimana sumbu janin tegak
lurus pada sumbu ibu. Letak Mmembujur dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu
ibu, ini bisa letak kepala atau letak sungsang.
1) Letak membujur (longitudinal)
·
Letak
kepala (97%): (1) letak fleksi = LBK (95,5%), (2) Letak defleksi: Letak puncak
kepala, letak dahi & ltak muka (1,5%)
·
Letak
sungsang= letak bokong (2,5-3%): L. Bokong sempurna (complete breech), L.
Bokong (Frank Breech), L.Bokong tidak sempurna (incomplete breech)
2)
Letak
lintang (transverse lie): (0,5-2%)
3)
Letak
miring (oblique lie)
·
Letak
kepala mengolak
·
Letak
bokong mengolak
Pada umur kehamilan
14 minggu janin belum terbentuk atau masih dalam keadaan Ballotement, setelah
26 minggu janin sudah terbentuk tetapi belum masuk PAP sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan kasus diatas karena pada kasus tersebut letak
janin normal dan sesuai dengan umur kehamilannya. Pada teori letak janin mulai
masuk PAP pada umur kehamilan 36 minggu.
Tindakan atau
terapi
1.
Antasida
2.
B6
3.
Vocea
4.
PCT
5.
FE
Tujuan pemberian tablet Fe adalah
untuk ibu hamil dan nifas, karena pada masa kutuhannya meningkat seiring
pertumbuhan janin. Pemberian tablet sesegera mungkin setelah mual hilang, 1
tablet per hari selama 90 hari.
6.
Kalk
7.
Vitoral F
Nasehat yang
disampaikan
1.
Makan sedikit tapi sering
2.
Cukupi asupan nutrisi
3.
Kontrol teratur
4.
Cukup istirahat
5.
Kontrol 1 bulan sekali
6.
Kelas ibu
-
Senam Hamil
senam hamil dapat bermanfaat
untuk membantu ibu mempersiapkan persalinan serta mempercepat pemulihan setelah
persalinan serta mencegah sembelit ( konstipasi ). Tujuan senam hamil adalah
memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot – otot dinding perut,
ligamentum, otot dasar panggul, dan memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan
kontraksi dan relaksasi. Senam hamil dimulai dari usia kehamilan 22 minggu dan
dilakukan secara teratur.
-
Perawatan Payudara
Perawatan payudara meliputi senam
payudara, perawatan payudara, pijat tekan payudara yang ditujukan pada ibu
hamil.
bermanfaat perawatan payudara
adalah menjaga kebersihan payudara, memperbaiki bentuk puting susu, merangsang
kelenjar agar produksi asi lancar dan mempersiapkan laktasi.
PENUTUP
KESIMPULAN
Asuhan Antenatal adalah asuhan
yang diberikan pada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi hingga awal pesalinan
bidan akan menggunakan pendekatan yang berpusat pada ibu dalam memberikan
asuhan kepada ibu dan keluarganya. Jadi dalam materi ini terjadi banyak
kesenjangan antara kasus dan teori yang ada. Yaitu dalam kasus pengukuran Lila,
TFU dan Usia Kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar