Senin, 12 Januari 2015

ANALISA KIA IBU HAMIL



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Asuhan Antenatal adalah asuhan yang diberikan pada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi hingga awal pesalinan bidan akan menggunakan pendekatan yang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganya dengan berbagai informasi untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhan yang dia terima.

Pola asuhan antenatal tidak mengalami perubahan selama lebih dari 50 tahun terakhir (MoH 1929). Pola asuhan ini mengikuti pola tradisional, yaitu memeriksaan dini sebulan sekali hingga usia 28 minggu, kemudian 2 minggu sekali hingga usia 28 minggu, dan seminggu sekali hingga bayi lahir. Hasil penelitian terhadap ibu hamil resiko rendah secara acak yang dilakukan oleh Sikorski et al (1996), menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan secara klinis antar 2 kelompok. Tetapi pada kelompok ibu-ibu yang mendapatkan pengurangan jumlah jadwal kunjungan pemeriksaan merasakan ketidakpuasan 2 kali lipat dibandingkan kelompok ibu-ibu yang mendapatkan jadwal kunjungan pemeriksaan penuh.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana teori HPHT?
2. Bagaimana teori HPL?
3. Bagaimana teori Lila?
4. Bagaimana teori tinggi badan?
5. Bagaimana teori pengukuran Tinggi Fundus Uteri?
6. Bagaimana teori tekanan darah?
7. Bagaimana teori letak janin?

C. TUJUAN
Mahasiswa mengetahui teori-teori pemeriksaan Antenatal Care dan pengisian buku KIA


IDENTITAS PASIEN
Nama Ibu                     : Ny.E                                      Nama Suami    : Tn.T
Umur                           : 21 tahun                                Umur               : 24 tahun
Pendidikan                   : SMA                                      Pendidikan       : SLTP
Pekerjaan                     : Karyawan Pabrik                   Pekerjaan         : Karyawan Pabrik
Suku bangsa                : indonesia                               Suku bangsa    : indonesia
Agama                                     : Islam                                      Agama             : Islam
Alamat                                     : jrukung RT 01/RW 04,
  kandangan, Bawen















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Yang diisi oleh Bidan               : Tanggal 16 Mei 2014

2.      Hari Perkiraan Lahir (HPL)
Yang disi oleh Bidan               : Tanggal 23 Maret 2015
 Perhitungan usia kehamilan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: dari HPHT (menggunakan rumus Neagle), berdasarkan palpasi abdomen, gerakan pertama janin, perkiraan tinggi fundus uteri, USG dll. Namun, cara yang paling banyak dan mudah  dilakukan untuk menghitung HPL adalah dengan menggunakan rumus Naegele, yang dihitung berdasarkan pada Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) yang dialami seorang ibu.
1.      Rumus Naegele
a)      Untuk menentukan hari perkiraan lahir.
b)      Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari.
c)      Sebelumnya harus mengetahui hari pertama haid terakhir [HPHT]  terlebih dahulu rumusnya  adalah sebagai berikut :
1)      Bila HPHT berada pada bulan 1,2,3 gunakan rumus
Hari pertama haid  +7
Bulan saat haid  +9
Tidak perlu di + 1 untuk tahun
2)      Bila HPHT berada pada bulan 4,5,6,7,8,9,10,11,12 gunakan rumus
Hari pertama haid +7
Bulan saat haid -3
Untuk tahun di +1
Kasus : Ny. E HPHT : 16 mei 2014


Perhitungan HPL                      :

Keterangan : analisis HPL bidan  pada Ny. E yaitu 23-3-2015 tidak sesuai dengan landasan teori (rumus naegele). Sedangkan HPL yang sesuai menurut Rumus naegele yaitu 23-2-2015


3.        Lingkar  Lengan Atas (LILA)
LILA (lingkar lengan atas) pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur adalah suatu cara untuk mendeteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam untuk mengetahui adanya kelompok beresiko kekurangan energy kronis (KEK) wanita usia subur (WUS). Penilaian dan pemantapan keadaan kehamilan ibu dilaksanakan melalui KMS (Kartu Menuju Sehat) ibu hamil yang dirasakan pada beberapa faktor, antara lain BB, TB dan usia kehamilan.
Namun pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Tujuan Pengukuran LILA
1.      Tujuan Umum:
Menurunkan WUS resiko KEK dalam rangka mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak.
2.    Tujuan Khusus:
a.       Mengetahui resiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu untuk menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
b.        Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan dalam pencegahan dan penanggulangan KEK.
 c.      Mengembangkan gagasan-gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.
 d.      Meningkatkan peran petugas lintas sektor dalam upaya perbaikan gizi WUS yang menderita KEK.
e.        Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang menderita KEK.

Batas ambang LILA WUS resiko KEK
Batas ambang LILA WUS resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm yakni dibagian merah pita LILA. Bila pengukuran LILA hasilnya kuang dari 23,5 cm diperkirakan menghasilkan BBLR. Pengukuran LILA dilakukan kapan saja, cukup satu kali setahun..
Tindakan yang dilakukan pada WUS dengan tanda KEK
·         Tambah makanan
·         Istirahat lebih banyak
·         Minum tablet besi / tablet tambah darah
·         Periksa kehamilan secara teratur
Kasus : Pada Ny. E LILA : 21 cm
                      Pada kasus tersebut ibu memiliki LILA 21 cm sehingga ibu tersebut memiliki resiko KEK dan diperkirakan akan menghasilkan BBLR.

4.      Tinggi Badan
Tinggi badan diperiksa pada ibu hamil satu kali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran tinggi badan ibu hamil < 145 cm.
Analisa :         
Pada  kasus Ny.E dengan tinggi 148,5 cm ibu dapatmelakukan persalinan pervaginam / spontan.

5.        Penggunaan Kontrasepsi Sebelum Kehamilan ini : Tidak ada, karena ibu sedang menjalani kehamilan pertamanya

6.        Riwayat penyakit yang diderita ibu                       : Tidak Ada
Manfaat mengetahui riwayat penyakit ibu :

7.        Riwayat Alergi                                                      : Tidak Ada
Manfaat mengetahui riwayat alergi pada ibu         :                                  
Tgl
Keluhan
Tensi
BB
UK
TFU
letak
Janin
DJJ
Kaki
bengkak
Hasil
Lab
Tindakan
Nasihat
kembali
5/7/14
Mual
Muntah
120/
60
45
7 mgg
-
-
-
-
Pp test (-)
Antasida B6
Makan sedikit tp sering
1 bulan atau jika ada keluhan
16/8/14
Mual
Muntah
Pusing
110/
70
41
14 mgg
-

Balt
-
-
-
Vocea PCT
Cukup asupan nutrisi, kontrol teratur
1 bulan atau jika ada keluhan

12/10/14
Mual
Pegel
90/60
42
22 mgg
-
-
-
-
-
FE
B6
Cukup istirahat, control 1 bulan sekali
1 bulan atau jika ada keluhan
15/11/14
Pegel-pegel
110/70
47
26 mgg
4 jari diatas pusat

Balt
+
-
TT 1X
KALK
VETORAL F
kelas ibu,Senam hamil, perawatan payudara
1 bulan atau jika ada keluhan

Penghitungan usia kehamilan sesuai teori:
Pada KMS tertulis pada kunjungan pertama usia kehamilan 7  minggu, sementara menurut teori terhitung 7 minggu 1 hari, dengan penghitungan:
            16            15      2.1
            juni          30      4.2
            5 juli         5      0.5
                       6 mgg 8 hari = 7 minggu 1 hari Pada KMS tertulis pada kunjungan kedua usia kehamilan 14 minggu, sementara menurut teori terhitung 13 minggu 1 hari, dengan penghitungan:
            16            15     2.1
            Juni30  4.2
            Juli  314.3
agust16   2.2
            12 mgg 8 hari= 13minggu 1 hari

Pada KMS tertulis pada kunjungan ketiga usia kehamilan 22 minggu, sementara menurut teori terhitung 21 minggu 2 hari, dengan penghitungan:
            16            15      2.1
            Juni          30     4.2
            juli           31     4.3
agust        31     4.3
sept         30      4.2
12 Okt     12     1.5
                     19 mgg 16 hari = 21 minggu 2 hari
Pada KMS tertulis pada kunjungan keempat usia kehamilan 26 minggu, sementara menurut teori terhitung 26 minggu 1 hari, dengan penghitungan:
            16            15      2.1
            Juni          30     4.2
            juli           31     4.3
agust        31     4.3
sept         30      4.2
okt           31     4.3
             nov 15 2.1
                        24 mgg 15 hari = 26 minggu 1 hari
           
TFU
Pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan).
Dibawah ini tabel tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan dalam hitungan minggu

Umur kehamilan
Tinggi Fundus Uteri
CM
12 mgg
1/3 diatas syimpisis atau 3 jari diatas syimpisis
12 cm
16 mgg
Pertengahan antara syimpisis- pusat
16 cm
20 mgg
2/3 diatas syimpisis atau 3 jari diatas pusat
20 cm
24 mgg
Setinggi pusat
23 cm
28 mgg
3 jari diatas pusat
26 cm
32 mgg
Pertengahan antara procesus xipoideus-pusat
30 cm
36 mgg
Setinggi procesus xipoideus
33 cm
40 mgg
2 jari ( 4cm ) dibawah PX

                       
Menurut tabel di atas, pada umur kehamilan 7 minggu 1 hari TFU - , 13 minggu 1 hari TFU = 13 cm, dan 21 minggu 2 hari TFU = 21 cm. Sementara dalam KIA tidak diisi. Dan pada umur kehamilan 26 minggu 1 hari TFU = 4 jari di atas pusat. Sementara dalam KIA  Sehingga terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan.

TEKANAN DARAH
Tekanan darah diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung, Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi, atau rendah. Deteksi tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai gejala hipertensi dan pre-eklamsia. Dan  Apabila turun diwaspadai kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar sistole/ diastole : 110/80 mmHg – 120/80 mmHg
Dalam buku KIA tertulis ada kunjungan pertama tekanan darah ibu 120/60  mmHg yang masih dalam hitungan normal. Pada kunjungan kedua tekanan darah ibu mencapai 110/70 mmHg yang masih terhitung normal. Pada kunjungan ketiga tekanan darah ibu mengalami penurunan mencapai 90/60 mmHg. Pada pemeriksaan keempat tekanan darah ibu mencapai 110/70 mmHg yang masih terhitung normal.

Berat Badan (BB)
           Berat badan adalah masa tubuh seseorang. Pada tiap pemeriksaan wanita hamil baik yang untuk pertama kali maupun ulangan, berat badan pasien perlu ditimbang. Kenaikan berat badan yang terlalu mendadak dapat merupakan tanda adanya komplikasi kehamilan yaitu preeklamsi pada kehamilan.
Pada kehamilan trimester pertama berat badan wanita hamil biasanya belum naik bahkan kadang-kadang menurun, karena berkurangnya nafsu makan. Dalam kehamilan trimester terakhir, terutama karena pertumbuhan dari janin dan uri, berat badan dan terus meningkat, sehingga pada akhir kehamilan berat badan wanita hamil bertambah dengan kurang lebih 11kg, dibandingkan dengan sebelum kehamilan.      
Dalam kehamilan trimester terakhir bertambahnya berat badan kurang lebih ½kg seminggu. Bila bertambahnya berat badan tiap minggu lebih dari ½kg, harus diperhatikan kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yaitu preeklamsi
Tujuan Umum Pengukuran
BB adalah untuk memastikan kesan terhadap pasien atau klien terutama mengenai derajat kesehatan. Pada pasien gemuk atau kurus memberi gambaran kemungkinan mengidap penyakit..
Melihat dari data KMS pada kunjungan pertama ibu mengalami kenaikan 2 kg dari 43 menjadi 45 kg, pada kunjungan kedua ibu mengalami penurunan 4 kg dari 45 menjadi 41 kg itu dipengaruhi karena ibu mengalami mual, muntah, dan pusing. kemudian pada kunjungan ketiga ibu mengalami kenaikan 1 kg dari 41 kg menjadi 42 kg. Dan pada kunjungan keempat ibu mengalami kenaikan dari 42 menjadi 47 kg.

LETAK JANIN
Letak adalah bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu misalnya Letak Lintang dimana sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu. Letak Mmembujur dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, ini bisa letak kepala atau letak sungsang.
1)      Letak membujur (longitudinal)
·         Letak kepala (97%): (1) letak fleksi = LBK (95,5%), (2) Letak defleksi: Letak puncak kepala, letak dahi & ltak muka (1,5%)
·         Letak sungsang= letak bokong (2,5-3%): L. Bokong sempurna (complete breech), L. Bokong (Frank Breech), L.Bokong tidak sempurna (incomplete breech)
2)      Letak lintang (transverse lie): (0,5-2%)
3)      Letak miring (oblique lie)
·         Letak kepala mengolak
·         Letak bokong mengolak
Pada umur kehamilan 14 minggu janin belum terbentuk atau masih dalam keadaan Ballotement, setelah 26 minggu janin sudah terbentuk tetapi belum masuk PAP sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus diatas karena pada kasus tersebut letak janin normal dan sesuai dengan umur kehamilannya. Pada teori letak janin mulai masuk PAP pada umur kehamilan 36 minggu.

Tindakan atau terapi
1.      Antasida
2.      B6
3.      Vocea
4.      PCT
5.      FE
Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk ibu hamil dan nifas, karena pada masa kutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin. Pemberian tablet sesegera mungkin setelah mual hilang, 1 tablet per hari selama 90 hari.

6.      Kalk
7.      Vitoral F
Nasehat yang disampaikan
1.      Makan sedikit tapi sering
2.      Cukupi asupan nutrisi
3.      Kontrol teratur
4.      Cukup istirahat
5.      Kontrol 1 bulan sekali
6.      Kelas ibu
-          Senam Hamil
senam hamil dapat bermanfaat untuk membantu ibu mempersiapkan persalinan serta mempercepat pemulihan setelah persalinan serta mencegah sembelit ( konstipasi ). Tujuan senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot – otot dinding perut, ligamentum, otot dasar panggul, dan memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan kontraksi dan relaksasi. Senam hamil dimulai dari usia kehamilan 22 minggu dan dilakukan secara teratur.

-          Perawatan Payudara
Perawatan payudara meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan payudara yang ditujukan pada ibu hamil.
bermanfaat perawatan payudara adalah menjaga kebersihan payudara, memperbaiki bentuk puting susu, merangsang kelenjar agar produksi asi lancar dan mempersiapkan laktasi.

 
PENUTUP

KESIMPULAN
                       
Asuhan Antenatal adalah asuhan yang diberikan pada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi hingga awal pesalinan bidan akan menggunakan pendekatan yang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganya. Jadi dalam materi ini terjadi banyak kesenjangan antara kasus dan teori yang ada. Yaitu dalam kasus pengukuran Lila, TFU dan Usia Kehamilan.

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar